- Back to Home »
- ATI vs NVIDIA
Anggapan mengenai kualitas gambar videocard ATI lebih unggul daripada
Nvidia pupus sudah. Dalam prakteknya, kualitas gambar pada image
videocard ATI terlihat lebih buruk dan bermasalah di banyak game.
Hal ini sebenarnya bukan karena ketidak becusan ATI membuat chip grafis,
namun karena kelihaian Nvidia dalam menggandeng game developer untuk
mensabotase kualitas gambar videocard ATI di banyak game.
Apakah sabotase yang dilakukan Nvidia merupakan kecurangan?
Di mata konsumen, tindakan yang dilakukan oleh Nvidia bukanlah sebuah
kecurangan. Sebab konsumen tetap mendapat kualitas gambar terbaik bila
menggunakan videocard Nvidia. Nvidia juga sudah memperingatkan di awal
game dengan adanya logo atau peringatan bahwa tampilan terbaik hanya
akan didapat bila menggunakan videocard Nvidia.
Jadi bila ada pengguna videocard ATI yang kecewa karena "rusaknya"
kualitas gambar, itu karena salah mereka sendiri kenapa tidak
menggunakan videocard Nvidia untuk bermain game tersebut.
Strategi CEO : Kongkalikong ala asia akhirnya mengalahkan asah otak ala barat
Dalam persaingan kualitas gambar, Nvidia terlihat jauh lebih cerdas
& smart dibanding ATI. Di saat para insinyur ATI kerja lembur &
banting tulang di dalam lab yang sunyi untuk meningkatkan keunggulan
kualitas grafis, para team Nvidia mengajak makan malam para game
developer untuk bersama-sama menjatuhkan ATI.
Jamuan makan malam dan berbagai suguhan kenikmatan lainnya membuat para
game developer akhirnya rela melakukan apa saja untuk menjatuhkan ATI.
Konspirasi dengan game developer tampaknya merupakan strategi jitu yang
dilakukan sang CEO sekaligus pendiri Nvidia yaitu Jen-Hsun Huang.
Dengan konspirasi Nvidia bersama game developer, maka sehebat apapun ATI
berinovasi untuk meningkatkan kualitas grafis videocard mereka,
hasilnya tetap akan sia-sia saja karena game yang dirilis ternyata tidak
memanfaatkan keunggulan yang dimiliki videocard ATI, bahkan kualitas
gambar pada videocard ATI malah sengaja diturunkan dengan munculnya
berbagai problem.
Dalam perang kualitas gambar, ATI menggembar-gemborkan keunggulan Radeon
seri X1xxx dibanding Geforce seri 7 dalam hal kemampuan menjalankan
FSAA+HDR secara berbarengan. Sekalipun penggunaan FSAA+HDR akan
menurunkan performa secara signifikan sehingga hanya layak diterapkan
pada videocard 2 juta, namun Nvidia tentu mewaspadai keunggulan ATI
dalam hal ini. Oleh karena itu beberapa game sengaja dirancang (atas
pesanan Nvidia) agar tidak bisa menjalankan FSAA+HDR secara berbarengan
sekalipun menggunakan ATI X1xxx (misal: Splinter Cell Chaos Theory). Tak
hanya itu saja, beberapa game ternyata juga mampu menjalankan FSAA+HDR
sekalipun menggunakan Geforce seri 7 (misal: Half Life 2, NFS Most
Wanted). Di sini terlihat bahwa keunggulan fitur hardware dapat
dimentahkan oleh design programming game. Melalui design programming
game itulah Nvidia bersama pembuat game menurunkan (mensabotase)
kualitas gambar pada videocard ATI.
Disini terbukti bahwa kenggulan teknis mampu dikalahkan oleh strategi bisnis.
Pepatah lama di dunia balap jalanan mengatakan: "Tidak perlu repot-repot
merancang mobil paling cepat bila anda tahu cara jitu untuk menggembosi
ban mobil lawan"
http://forum.tempo.co/showthread.php?152-Ati-vs-nvidia